Tuhan dan aku

2 Juni 2011 pukul 4:56 am | Ditulis dalam Untaian Kata Hati | Tinggalkan komentar
Tag: ,

Sedikit demi sedikit kumengerti akan siapa Tuhanku dan jati diriku. Semua yang Allah ciptakan dan semua yang Allah rahasiakan dariku. Semuanya tak lebih untuk mengingatkanku pada penciptaku yaitu Allah. Semua yang diciptakan adalah bayangan. Bayangan dari Sang Pencipta Alam, yang mempunyai Wujud Absolut. Dialah yang nyata, dan semua yang diciptakan adalah Fana, termasuk aku. Sungguh besar Kuasa Tuhanku. Tetapi beruntungnya aku, aku yang diberi sedikit pengetahuan untuk mengenal siapa Tuhanku dan aku.

Allah, begitulah penciptaku disebut. Dialah alam beserta isinya termasuk aku. Semua tak lebih dari bayangan akan sifat-sifatnya. Semua dicipta dengan imbal balik dari yang dicipta. Semua hukum diserahkan dan ditetapkan oleh Nya kepada ciptaanNya. Jadilah semuanya seolah berdiri sendiri. Tetapi semuanya itu tak sedetik waktupun yang lepas dari tanganNya. Sungguh Maha Perkasa Tuhanku dengan semua ciptaanNya.

Aku, begitulah diriku kusebut. Aku dan semuanya yang kusadari ataupun tidak adalah bayangan dari sifat-sifat mulia Tuhanku Allah. Semua yang ada pada diriku adalah kepunyaanku Allah. Aku tak kuasa sedikitpun atasnya. Tak sedetikpun aku lepas dari pengawasanNya. Jika tidak, tak mungkin kutulis semuanya ini. Sungguh hina diriku dengan semua kelemahanku. Dialah yang memberiku segalanya. Dengan rahmatMu aku selamat dari kehinaanku.

Allah selalu menyertaiku tanpa aku minta. Allah selalu memenuhi hajat kebutuhanku. Aku yang selalu lupa akan Dia.
Allah dan aku.

Salam hangat,

hadhiee

Pencarianku..

2 Juni 2011 pukul 4:52 am | Ditulis dalam Al-Hikam, Untaian Kata Hati | Tinggalkan komentar
Tag: , ,

Tuhan,
Lama sudah ku cari,
arti cinta yang sebenarnya,
hingga ku tersasar,
ke cinta hamba yang palsu,
Lelah rasanya,
tiada upaya,
dalam kembara,
mencari secebis sinarMU,
gelora rasa rindu,
merantai ku,
genggam kejap,
lemas aku,
dalam ratapan pilu..

Tuhan,
baru kini kusedar,
setitis kasih sayangMu,
bak embunan pagi,
penyejuk hati,
pendamai jiwa,
tenang..

aku kini kembali padaMu,
Rabbi..
pndangilah aku kembali,
saat-saat indah,
Engkau membelaiku,
hingga terpaku ku,
di kalamMu yang menggetar sukma,
membangkit rasa,
cinta dan asyikku,
hanyalah buatMu,
Ilahi..
kini kusedar,
Engkaulah yang kucari selama ini,
dalam jauh ku melangkah,
kembara seorang pejalan,
di lamanMU…

Tuhanku..
alangkah besar lunakMu terhadap diriku..
padahal sangat dunguku,dan alangkah besarnya RahmatMu pada diriku..
disamping sangat buruk perbuatanku..
Tuhanku..
alangkah dekatMu daripadaku,dan alangkah jauhku daripadaMu..
Tuhanku..inilah kehinaan nyata di hadapanMu,
dan inilah keadaanku tidak tersembunyi daripadaMu..daripadaMu aku mohon supaya dapat sampai kepadaMu.
Dan dengan Engkau aku mencari Hidayat (petunjuk)..dengan Nur cahayaMu untuk sampai kepadaMu..dan tegakkanlah aku dalam kesungguhan pengabdianku di hadapanMu..

(Munajat Ibnu Athoillah)

Laa haulawalaquwwata illa billah.
Astaghfirullah al adzim.

Kesunyian Adam

2 Juni 2011 pukul 4:48 am | Ditulis dalam Untaian Kata Hati | Tinggalkan komentar
Tag: ,

Kini kutahu kesedihan sang Adam
Betapa merananya dia didalam surga sana
Meski berada diantara kenikmatan surga yang tak berhingga
Dia terkadang duduk termenung bersama kebahagiaannya
Bagaimanapun sang Adam adalah makhluk pewaris yang tercipta
Dari Kasih Tuhan Yang Maha Penyayang
Dia butuh teman tuk melengkapi dan berbagi rasa kebahagiaan di surganya
Betapa tidak karena ketidaktahuan sang Adam
Dia pun berontak pada Tuhan mengapa ada lubang di hatinya
Tetapi Tuhan Maha Bijaksana
Allah sudah menciptakan sang Eva tuk menemani Adam
Tinggal masalah mempertemukan mereka saja
Adam dan Eva

Sebelum Adam menyentuh Eva
Sang Gabriel menyela keduanya
Tidak diijinkan bersatunya mereka oleh Tuhan
Kecuali adanya mahar yang diberikan sang Adam kepada Eva
Dan mahar pun hanya terucap oleh lidah
Mahar itu adalah Shalawat atas Baginda Nabi Muhammad SAW
Dan sempurnalah kebahagiaan mereka di surga

“Allahumma sholli alaa sayyidina Muhammad”

Ya, Begitulah diriku, tak jauh beda dengan kisah sang Adam
Karena aku adalah anak Adam yang mewarisi sifat-sifat fitrahnya
Yang butuh teman untuk mengisi kekosongan jiwa
Kosong akan kasih sayang dari sentuhan kelembutan
Sentuhan lembut dari diri dan hati sang Wanita

Aku sudah tak bisa menyembunyikan rasa ini
Aku sudah tak dapat berbohong pada diriku sendiri
Dan lagi, raga ini mulai meminta haknya tuk dituruti
Ya Allah, ampuni hambaMua yang lemah ini

Semakin kupendam semakin mengeruak dalam ke dasar hati
Jika ku biarkan rasa itu melayang tak terhenti
Tak ayal lagi diriku kini sangat bersedih
Karena saat ku butuh, dia tak berada disisi

Tak bisa kubiarkan jiwa dan ragaku lunglai seperti ini
Ikhtiar, doa, dan tawakal adalah bagian masa mencari
Bukan aku menolak ketetapan Pena Ilahi
Tetapi diwajibkan atasku tuk melakukan usaha-usaha suci
Berbekal sholawat terlantun di lidah dan di hati
Semoga usahaku mendapat Ridho Ilahi Rabbi

“Allahumma sholli alaa sayyidina Muhammad”

salam hangat,

hadhiee

Munajah dan Doa Ibnu Athoillah (part 9 / the last)

2 Juni 2011 pukul 4:34 am | Ditulis dalam Al-Hikam | Tinggalkan komentar
Tag: , ,

41. Ya Tuhan yang tegak (berkuasa) dengan sifat rahmanNya di atas Arsy, sehingga arsy itu lenyap dalam rahmannya Allah, sebagaimana alam-alam yang lain lenyap dalam arsyullah. Engkau yang telah menghapuskan (melenyapkan) alam dengan alam, dan melenyapkan arsy dengan kepungan nur yang meliputinya dari sifat rahmannya Allah.

42. Ya Tuhan yang telah berdinding di balik pagar kemulyaanNya, sehingga tidak dapat dicapai oleh pandangan mata. Ya Tuhan, yang telah menjelma dalam kesempurnaan keindahanNya, sehingga nyatalah bukti kebesaranNya dalam hati dan perasaan. Ya Tuhan, bagaimana Engkau akan tersembunyi padahal Engkaulah yang sangat zhahir (terang), dan bagaimana Engkau akan ghaib, padahal Engkaulah pengawas yang tetap hadir. Semoga Allah yang memberi taufiq, dan kepadaNyalah aku berharap bantuan pertolongan.

Amin.

Shodaqollah hul adziim..

Munajah dan Doa Ibnu Athoillah (part 8)

2 Juni 2011 pukul 4:33 am | Ditulis dalam Al-Hikam | Tinggalkan komentar
Tag: , ,

36. Tuhanku, harapanku tidak putus daripadaMu, meskipun aku telah berbuat dosa maksiat, demikian pula rasa takutku kepadaMu tidak hilang meskipun aku telah berbuat taat kepadaMu.

37. Tuhanku, alam benda ini telah mendorong aku untuk pergi kepadaMu dan pengetahuanku terhadap kemurahanMu itulah yang memberhentikan aku untuk berdiri di depan pintuMu.
Yakni tiap aku berharap pada sesuatu dari alam ini, maka semuanya berkata : “tidak ada yang dapat diharapkan kecuali Allah semata-mata”.

38. Tuhanku, bagaimana aku akan kecewa padahal Engkaulah harapanku, atau bagaimana aku akan terhina padahal kepadaMulah aku bersandar dan menyerah (berserah diri).

39. Tuhanku, bagaimana aku akan mulya (berbangga) pada Engkau telah menempatkan aku dalam kehinaan, tetapi bagaimana aku tidak akan berbangga padahal kepadaMulah aku dikenal (bernisbah) (yakni hamba Allah). Dan bagaimana aku tidak miskin, sedang Engkau telah menempatkan aku dalam kemiskinan, tetapi bagaimana aku akan miskin padahal Engkau telah mencukupi aku dengan kemurahanMu, (atau : padahal dengan kemurahanMu aku telah Engkau kayakan).

40. Engkaulah Tuhan yang tiada Tuhan kecuali Engkau, Engkau telah mengenalkan diriMu pada tiap-tiap sesuatu, sehingga tiada sesuatu yang tidak mengenal kepadaMu. Dan Engkau pula yang mengenalkan diri kepadaku segala sesuatu sehingga aku melihat Engkau jelas pada tiap (segala) sesuatu, maka Engkaulah yang dhohir (jelas) pada tiap sesuatu.

Munajah dan Doa Ibnu Athoillah (part 7)

2 Juni 2011 pukul 4:31 am | Ditulis dalam Al-Hikam | Tinggalkan komentar
Tag: , ,

31. Apakah yang didapat oleh orang yang kehilangan Engkau, dan apakah yang dirasakan kurang oleh orang yang telah mendapatkan Engkau (Ya Allah). Sungguh kecewa orang yang puas dengan sesuatu selainMu. Dan sungguh rugi orang yang ingin berpindah daripadaMu.

32. Tuhanku, bagaimana akan diharapkan sesuatu selain Engkau, padahal Engkau tidak pernah merubah kebiasaan pertolongan/kebaikanMu, dan bagaimana akan meminta selain Engkau, sedang Engkau tidak pernah merubah kebiasaan memberi kurnia.

33. Ya Tuhan, yang merasakan (memberi rasa) kepada kekasih-kekasihNya manisnya bermunajat, sehingga mereka selalu tegak berdiri di depanNya bersuka-suka. Ya Tuhan yang memakaikan pada para waliNya pakaian kehebatan sehingga mereka berbangga dengan kemulyaan Allah.

34. Engkaulah Tuhan yang berdzikir sebelum orang-orang yang berdzikir kepadaMu, dan Engkau pula mula-mula memberi bantuan kebaikan sebelum menghadapnya orang-orang ahli ibadat, dan Engkaulah yang pemurah dengan pemberian-pemberian sebelum permintaan orang-orang yang minta, dan Engkaulah yang Maha Memberi, kemudian terhadap apa yang telah Engkau berikan itu Engkau pinjam (untuk dibayar berlipat-lipat ganda).

35. Tuhanku, dekatkanlah aku kepadaMu dengan rahmatMu supaya segera aku sampai kepadaMu, dan tariklah aku dengan kurniaMu sehingga aku menghadap kepadaMu.

Munajah dan Doa Ibnu Athoillah (part 6)

2 Juni 2011 pukul 4:29 am | Ditulis dalam Al-Hikam | Tinggalkan komentar
Tag: , ,

26. Tuhanku, puaskanlah aku dengan aturanMu daripada aturanku sendiri, dan dengan pilihanMu daripada pilihanku sendiri, dan dudukkanlah aku di tempat-tempat kebutuhanku yang sungguh-sungguh. (Yakni ingatkanlah aku pada hajat kebutuhanku yang sangat kepadaMu, supaya selalu tidak lupa kepadaMu)

27. Tuhanku, keluarkanlah aku kerendahan diriku (nafsuku) dan bersihkan aku dari keraguan dan syirik sebelum masuk ke lobang kuburku. Yakni dilepaskan (dibebaskan) dari tawanan hawa nafsu, dan mohon keyakinan yang dapat menghilangkan segala ragu dan syirik.

28. Tuhanku, Maha Suci KeridhaanMu itu akan tergantung pada sesuatu sebab daripadaMu, maka bagaimana akan bersebab daripadaku. Sedang Engkau dzat yang terkaya daripada sampainya sesuatu kemanfaatan dari diriMu sendiri, maka bagaimana akan mungkin membutuhkan sesuatu daripadaku, padahal akulah hamba ciptaanMu ya Allah.

29. Tuhanku, sesungguhnya putusan dan takdir itu telah mengalahkan aku, dan ikatan hawa nafsu syahwat telah menahan diriku, maka jadilah Engkau ya Allah penolongku, sehingga menolong aku melawan hawa nafsu syahwat, dan menolongku juga sahabatku terhadap musuh-musuh mereka, dan kayakanlah aku dengan kurniaMu sehingga merasa puas dan kaya dengan Engkau daripada meminta-minta.

30. Engkau ya Allah yang menerangkan (menerbitkan) nur di dalam hati para waliMu, sehingga mereka mengenal padaMu dan meng-Esa-kan Engkau, dan Engkau pula yang menghilangkan kotoran dunia dari hati para pencintaMu, sehingga mereka bersandar kepada lainMu, Engkaulah yang menggembirakan hati mereka ketika mereka merasa jemu dari semua alam. Dan Engkau pula yang memberi hidayat kepada mereka, sehingga terang bagi mereka tanda-tanda jalan hak/kebenaran.

Munajah dan Doa Ibnu Athoillah (part 5)

2 Juni 2011 pukul 4:28 am | Ditulis dalam Al-Hikam | Tinggalkan komentar
Tag: , ,

21. Tuhanku, sungguh buta mata yang tidak dapat melihat pengawasanMu terhadap diriku. Dan sungguh rugi dagangan seorang hamba yang tidak mendapat bagian dari rasa cinta kepadaMu.

22. Tuhanku, Engkau menyuruh aku kembali memperhatikan alam benda ini, karena itu kembalikan aku kepadanya dengan meliputi oleh selubung cahaya, dan petunjuk matahati, sehingga aku dapat kembali kepadaMu dari alam ini, sebagaimana ketika masuk ke dalamnya, terpelihara hatiku (perasaanku) dari gangguannya, merasa enggan hati untuk bersandar kepadanya, sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

23. Tuhanku, inilah kehinaanku nyata di depanMu, dan inilah keadaanku tidak tersembunyi padaMu, daripadaMu aku mohon supaya dapat sampai kepadaMu. Dan Engkau aku mencari dalil (petunjuk) kepadaMu. Maka berilah kepadaku hidayah (petunjuk) dengan nur cahayaMu untuk sampai kepadaMu, dan tegakkanlah aku dalam kesungguhan pengabdianku di hadapanMu.

24. Tuhanku, ajarkan kepadaku dari ilmu yang langsung dan masih tersembunyi dalam perbendaharaanMu. Dan peliharalah aku dengan rahasia namaMu yang tetap terpelihara.

25. Tuhanku, berilah kepadaku tingkat hakikat orang-orang muqarrabin (yang dekat padaMu). Dan jalankanlah aku di jalanan orang-orang yang Engkau kasihi yang tertarik langsung kepadaMu.

Munajah dan Doa Ibnu Athoillah (part 4)

2 Juni 2011 pukul 4:27 am | Ditulis dalam Al-Hikam | Tinggalkan komentar
Tag: , ,

16. Tuhanku, berapa banyak taat yang telah aku lakukan, dan keadaan yang telah aku perbaiki, tiba-tiba harapanku kepadanya digagalkan oleh keadilanMu, bahkan aku telah digeserkan oleh kurniaMu daripada bergantung nasib kepada amal perbuatan lahir batin itu.

17. Tuhanku, Engkau telah mengetahui meskipun amal perbuatan taat itu tidak terus menerus dalam praktek, maka tetap terus dalam perasaan cinta dan niatku pada amal perbuatan itu. (Maka aku tetap suka dan ingin melakukannya).

18. Tuhanku, bagaimana aku akan niat padahal Engkaulah yang menentukan, dan bagaimana aku tidak bersungguh-sungguh untuk mengerjakannya, sedang Engkau yang menyuruhnya.

19. Tuhanku, hilir mudikku (kembala-kembaliku) pada alam benda ini menyebabkan jauhnya perjalanan, karena itu dekatkanlah aku kepadaMu dengan sesuatu amal yang dapat segera menyampaikan aku kepadaMu.

20. Tuhanku, bagaimana dapat dijadikan dalil untuk menunjukkan padaMu, sesuatu yang dalam wujudnya berhajat kepadaMu. Apakah ada sesuatu yang lebih terang daripadaMu, sehingga ia dapat menjelaskan Engkau. Bilakah Engkau ghaib (tidak ada) sehingga dibutuhkan petunjuk yang dapat menunjukkan padaMu, dan bilakah Engkau jauh sehingga alam ini dapat menyampaikan padaMu (mendekatkan kepadaMu).

Munajah dan Doa Ibnu Athoillah (part 3)

2 Juni 2011 pukul 4:26 am | Ditulis dalam Al-Hikam | Tinggalkan komentar
Tag: , ,

11. Tuhanku, alangkah kasihMu kepadaku, maka apakah yang telah menutupi aku daripadaMu.

12. Tuhanku, saya telah mengerti dengan perubahan keadaan dan pergantian-pergantian masa, bahwa tujuanMu daripadaku untuk memperkenalkan kekuasaanMu kepadaku, dalam segala keadaan dan masa, sehingga aku tidak lupa padaMu dalam sesuatu apapun.

13. Tuhanku, tiap-tiap aku dibungkan (ditutup) mulutku oleh sebab dosa-dosaku, maka terbuka mulutku oleh karena melihat kemurahanMu yang tak terhingga. Dan tiap-tiap aku berputus asa untuk mendapat rahmatMu karena sifat-sifat kerendahanku, maka dapat membuka harapanku bila melihat pemberian-pemberian karuniaMu.

14. Tuhanku, seorang yang dalam semua kebaikannya masih banyak kekurangan (kesalahan), maka bagaimanakah tidak akan menjadi kesalahan-kesalahan itu sebagai dosa. Dan orang yang semua ilmu dan pengertiannya itu hanya pengakuan belaka, maka bagaimana tidak akan menjadi semua pengakuannya kepalsuan belaka.

15. Tuhanku, hukum putusanMu yang pasti terlaksana, dan kehendakMu yang memaksa, kedua itu tidak akan memberi kesempatan bagi orang yang pandai untuk berkata-kata, atau orang yang mempunyai kesaktian untuk melaksanakan kesaktiannya.

Laman Berikutnya »

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.